Fenomena antrian BBM Sumbar kembali memanjang di sejumlah SPBU pada Jumat pagi, membuat warga kesal karena aktivitas harian terganggu. Pemandangan kendaraan mengular hingga ratusan meter terlihat di Padang, Payakumbuh, Padang Panjang, hingga Bukittinggi. Banyak warga mulai berbagi keluhan lewat media sosial, termasuk laporan lapangan yang masuk ke kanal berita Sumbar terupdate sejak subuh.
Situasi ini dinilai mengkhawatirkan karena bukan kali pertama terjadi. Beberapa sopir travel mengaku seharusnya berangkat lebih awal, namun terjebak antrian BBM Sumbar selama lebih dari satu jam. Kondisi serupa dialami pengemudi ojek online dan nelayan kota pesisir, sehingga rantai kegiatan ekonomi terasa tersendat. Dalam laporan berita Sumbar terupdate, sejumlah pedagang mengeluh pendapatan menurun karena waktu terbuang percuma saat mencari BBM.
Melihat panjangnya antrian BBM Sumbar di berbagai titik, Gubernur Sumatera Barat mengambil langkah cepat. Ia memanggil pihak Pertamina untuk rapat mendadak di kantor gubernur. Fokus utama pembahasan adalah distribusi, stok harian, dan pola suplai yang dianggap kurang stabil belakangan ini. Sumber berita Sumbar terupdate menyebut bahwa beberapa SPBU sempat mengalami keterlambatan suplai akibat mobil tangki terjebak padatnya jalan lintas.
Pertamina menjelaskan bahwa permintaan masyarakat meningkat drastis setelah beberapa hari cuaca buruk membuat distribusi melambat. Namun penjelasan itu belum memuaskan banyak pihak, terutama karena antrian BBM Sumbar kerap berulang. Gubernur meminta jaminan stabilitas pasokan, termasuk skema pengiriman ekstra untuk beberapa wilayah dengan konsumsi tinggi. Ia juga meminta koordinasi lebih intens antara pemerintah daerah dan pihak Pertamina agar pola distribusi lebih mudah diprediksi.
Di sisi lapangan, warga berharap pemerintah bergerak cepat karena antrian BBM Sumbar bukan hanya soal membeli bahan bakar, tapi menghantam aktivitas ekonomi menengah ke bawah. Para pengemudi angkutan massal mengatakan mereka mengalami kerugian cukup besar karena harus berhenti beroperasi lama. Dalam beberapa rekaman berita Sumbar terupdate, terlihat para sopir memilih mendorong mobil mereka agar tidak menghabiskan sisa bahan bakar ketika menunggu suplai berikutnya.
Selain berhubungan dengan distribusi, isu antrian BBM Sumbar juga terkait dengan adanya lonjakan aktivitas jelang akhir pekan. Banyak warga bepergian, sementara stok SPBU belum disesuaikan dengan perubahan pola konsumsi. Beberapa analis daerah menilai perhitungan kebutuhan harian harus diperbarui, termasuk pemetaan konsumsi berdasarkan wilayah dan tren mobilitas.
Gubernur menegaskan pentingnya transparansi informasi stok dan jadwal suplai agar masyarakat tidak panik. Ia meminta Pertamina membuka kanal update real time terkait ketersediaan BBM di setiap SPBU. Jika langkah ini dilakukan, warga tidak perlu berpindah-pindah mencari bahan bakar dan memicu kemacetan panjang. Dalam beberapa catatan berita Sumbar terupdate, warga seringkali mendatangi SPBU yang ternyata sudah kehabisan BBM karena kurangnya informasi.
Di tengah memanjang nya antrian BBM Sumbar, beberapa komunitas transportasi mendesak adanya solusi jangka panjang. Mereka mengusulkan pembentukan posko koordinasi, penambahan mobil tangki cadangan, serta pemetaan ulang jalur distribusi agar tidak menumpuk di titik tertentu. Pemerintah provinsi menyebut rekomendasi tersebut sedang dipertimbangkan karena masuk akal untuk memotong risiko penumpukan.
Sementara itu, beberapa warga memanfaatkan momentum ini untuk mendorong penggunaan transportasi umum. Meski bukan solusi instan, upaya ini dinilai bisa mengurangi kepadatan dan menahan laju permintaan BBM di hari-hari puncak. Laporan berita Sumbar terupdate beberapa hari terakhir menunjukkan minat warga pada jalur transportasi umum mulai meningkat, meskipun belum signifikan.
Saat rapat berlangsung, gubernur meminta komitmen penuh Pertamina untuk mencegah kejadian serupa terulang. Ia menegaskan bahwa kondisi antrian BBM Sumbar harus mendapat penanganan serius karena menyangkut kepercayaan publik. Pertamina pun berjanji melakukan evaluasi total mulai dari jadwal suplai, monitoring stok, hingga optimalisasi jalur distribusi di beberapa SPBU pinggir kota.
Warga berharap rapat ini memberikan hasil konkret, bukan sekadar formalitas. Jika mekanisme distribusi ditata ulang dan informasi stok dibuka secara transparan, potensi memanjang nya antrian BBM Sumbar bisa ditekan. Sampai saat ini, masyarakat masih menunggu langkah nyata pemerintah dan Pertamina agar situasi kembali normal dan aktivitas harian dapat berjalan tanpa hambatan.
